PERNIKAHAN….
Bukan keinginan namun sebuah keberanian untuk mengambil
Tanggung jawab dan kesiapan untuk berjuang.
Bisa juga menjadi sebuah pilihan
Sebab ada banyak cara, untuk menunjukkan rasa simpati
Kasih sayang dan cinta
Bahwa perkenalan adalah suatu proses panjang
Yang tak pernah lekang dan terbatas oleh waktu
Bahwa pasangan kita adalah manusia biasa
Yang punya potensi hina dan mulia seperti kita juga.
Pernikahan menjadikan kita mengevaluasi diri.
bukan untuk menjadi malaikat,
bukan juga hanya sekedar bahagia.
Pernikahan adalah keikhlasan untuk
memberi dan melakukan kebaikan.
Mendahului bertindak mulia hingga
tak ada yang merasa terdzalimi,
karena semua hak telah terpenuhi,
keseimbangan telah terjiwai,
Menyatu dalam ikatan yang diridhai Allah
Arrahman, Sang Pemilik Cinta Sejati
[Robi'ah Al-Adawiyah dikutip dari buku Diary Pengantin]
Menikahlah dengan orang yang dapat mendatangkan cinta kepada Allah SWT
Menikahilah Kekurangannya bukan kelebihannya
[ Ustadz Jefri]
PERNIKAHAN…
adalah sebuah amanah berat yang menguji ketaqwaan kita akan makna "setengah dien" yang ada di sana. Pernikahan bukan jalan mulus, justru disitulah kesyukuran, kesabaran, diuji dengan sesungguhnya. Pernikahan bukan perniagaan dengan pasangan, karena itu setiap perbuatan, pengorbanan, diuji keikhlasannya terutama ketika yang diterima lebih banyak kepahitan.
PERNIKAHAN …
adalah konsekuensi atas pilihan yang didahului ikhtiar sebelumnya. Maka, menerima kenyataan yang ada adalah sebuah ujian keimanan, bagaimana sesungguhnya memang manusia hanya mampu berusaha dan ALLAH Maha Kuasa... Pernikahan bagi saya adalah amanah dan perniagaan saya dengan YANG KUASA.
[Nurul F Huda Penulis Buku “ Sembari cari Kutu”]
PERNIKAHAN …
Adalah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak & kewajiban serta tolong menolong antara seorang laki2 dan perempuan yang bukan mahram.Dalil :
“ Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim. (Q.S An-Nisaa : 3)
[Ustadz Abdul Hakim]
0 komentar:
Posting Komentar